KUMPULAN KULTUM / CERAMAH PALING LENGKAP
PEMBUKAAN KULTUM
Sebelum memulai kultum tentulah kita perlu pembukaan terlebih dahulu , bagi sobat yang belum tau isi pembukaan kultum yang berisi doa , saya akan bagikan di sini. Dan berikut pembukaan kultum:السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا،
تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا
سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا،
وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا،
وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Sebelum saya mulai pidato,
saya saya ingin menajak kepada seluruh hadirin untuk selalu dan senantiasa puja
dan puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan kesempatan kepada
kita semua untuk menggunakan segala fasilitas yang ada di muka bumi ini untuk
kita nikmati bersama.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
buah hati siti aminah, putra sayyi Abdullah tak lain dan tak bukan adalah
junjungan kita nabi besar Muhammad saw. Sehibngga kita bias dianggap dan
disebut umat serta pengikut beliau di hari kiamat kelak amiiin ya robbal
alamiiin.
Hadirin sekalian yang berbahagia Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan memberikan sebuah tema pembicaraan saya tentang :
Hadirin sekalian yang berbahagia Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan memberikan sebuah tema pembicaraan saya tentang :
KULTUM TENTANG "PEMAHAMAN TENTANG AGAMA"
Ada 3 hal penting yang sering disebut diperlukan oleh setiap seorang Mukmin yaitu iman, ilmu dan amal. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan harus dimiliki untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Untuk dapat beramal dengan benar, maka seseorang harus memiliki ilmu. Beramal tanpa ilmu akan menimbulkan banyak kerusakan. Sebagai contoh, seseorang yang tidak mengetahui hakikat puasa, maka dia berpuasa hanya menahan haus dan lapar saja, tidak menahan ucapan atau perbuatan keji yang dapat merusak ibadah puasa.
Umar bin Abdul Aziz pernah berkata: “Barang
siapa yang beramal tanpa didasari ilmu, maka unsur merusaknya lebih banyak
daripada mashlahatnya” (Sirah wa manaqibu Umar bin Abdul Azis, oleh Ibnul
Jauzi).
Orang yang ikhlas beramal, tetapi
tidak memiliki pemahaman yang benar dapat merusak amalannya dan bahkan dapat
memberikan madhorot kepada orang lain. Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa
adalah orang yang sesat padahal mereka melaksanakan sholat, puasa, dan amalan
lainnya yang sangat banyak.
Rasulullah SAW bersabda, “(Ada
sekelompok kaum), mereka menganggap sholat yang dilakukan oleh kamu sangat kecil
bila dibandingkan sholat mereka, dan puasanya dianggap lebih rendah dari puasa
mereka. Mereka membaca Al Quran, tetapi tidak melampaui kerongkongan mereka.”
(Fathul Bari 6/714).
Imam Ibnu Taimiyah berkata: “Meskipun
sholat, puasa dan tilawah Quran mereka banyak, namun mereka keluar dari
kelompok ahlus Sunah wal Jamaah. Mereka adalah kaum ahi ibadah, wara’ dan
zuhud, tetapi itu semua tidak didasari dengan ilmu.”
Maksudnya mereka beribadah dan
membaca Al Quran, tetapi amalan tersebut dilaksanakan hanya sebagai rutinitas,
tanpa pemahaman terhadap apa yang dilakukan. Mereka memahami ibadah itu suatu
perintah yang harus dilaksanakan tanpa memahami hikmah dibaliknya.
Terkadang pelaksanaan ibadah dibuat
untuk rutinitas saja. Ada pelaksanaan sholat Jumat berjamaah dengan khutbah
yang berisi nasihat dari beberapa ayat Quran dan doa yang sudah tertulis pada
beberapa lembar kertas. Dan cara ini sudah dilakukan bertahun-tahun. Tentu saja
sangat disayangkan jamaah yang sholat Jumat di masjid tersebut. Tidak ada nasehat
atau taujih yang dapat dipahami dan amal yang dapat dilaksanakan.
Terdapat cerita nyata pada suatu
perumahan dimana beberapa ibu rumah tangga terjerat hutang dengan rentenir yang
memberikan pinjaman uang dengan bunga yang mencekik. Ternyata para rentenir
terebut adalah ibu-ibu yang terlibat aktif dalam pengajian pekanan. Kisah ini
menunjukkan bahwa kegiatan pengajian rutin yang dilaksanakan tidak memberikan
dampak positif pada aktifitas muamalah yang dilakukan.
Keutamaan seseorang bukan didasarkan
pada banyaknya ilmu, hafalan atau amalan, akan tetapi dilihat dari benar dan
dalamnya pemahaman terhadap agama Islam secara menyeluruh. Oleh sebab itu,
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Satu orang faqih itu lebih berat bagi setan
daripada seribu ahli ibadah.” HR. Tirmidzi.
Sahabat Umar bin Khathab ra juga
pernah berkata, “Kematian seribu ahli ibadah yang selalu sholat di waktu
malam dan berpuasa di siang hari itu lebih ringan daripada kematian orang
cerdas yang mengetahui halhal yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah.”
Bagusnya pemahaman terhadap agama
mengalahkan faktor yang lainnya. Sebagai contoh, khalifah Umar bin Khathab ra
pernah mengangkat sahabat Ibnu Abbas ra yang pada saat itu masih berusia 15
tahun untuk menjadi anggota majelis syuro. Umar bin Khathab ra menjulukinya
sebagai “pemuda tua” karena ketinggian pemahamannya pada usia yang sangat muda.
Oleh karena itu berusahalah kita
mendapatkan pemahaman yang benar terhadap Islam yaitu pemahaman yang jernih,
murni, integral dan universal. Hal ini akan menyelamatkan kehidupan kita di
dunia dan akhirat. Ibnul Qayyim pernah berkata, “Benarnya kepahaman dan
baiknya tujuan merupakan nikmat terbesar yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
Tiada nikmat yang lebih utama setelah nikmat Islam melebihi kedua nikmat tersebut.
Karena nikmat itulah seseorang memahami Islam dan komitmen pada Islam.
Dengannya seorang hamba dapat terhindar dari jalan orang-orang yang dimurkai,
yaitu orang yang buruk tujuannya. Juga terhindar dari jalan orang-orang yang
sesat, yaitu orang yang buruk pemahamannya, serta akan menjadi orang-orang yang
baik tujuan dan pemahamannya.”
Wallahu a’lam.
KULTUM TENTANG KEKUATAN SEBUAH DOA
Ya Allah, jangan kembalikan aku ke keluargakau, dan
limpahkanlah kepadaku kesyahidan."
Doa itu keluar dari mulut `Amru bin Jamuh, ketika ia bersiap-siap mengenakan baju perang dan bermaksud berangkat bersama kaum Muslimin ke medan Uhud. Ini adalah kali pertama bagi `Amru terjun ke medan perang, karena dia kakinya pincang. Di dalam Al-Quran disebutkan: "Tiada dosa atas orang-orang buta, atas orang-orang pincang dan atas orang sakit untuk tidak ikut berperang." (Qs Al-Fath:17)
Karena kepincangannya itu maka `Amru tidak wajib ikut berperang, di samping keempat anaknya telah pergi ke medan perang. Tidak seorangpun menduga `Amru dengan keadaannya yang seperti itu akan memanggul senjata dan bergabung dengan kaum Muslimin lainnya untuk berperang.
Sebenarnya, kaumnya telah mencegah dia dengan mengatakan: "Sadarilah hai `Amru, bahwa engkau pincang. Tak usahlah ikut berperang bersama Nabi saw."
Namun `Amru menjawab: "Mereka semua pergi ke surga, apakah aku harus duduk-duduk bersama kalian?"
Meski `Amru berkeras, kaumnya tetap mencegahnya pergi ke medan perang. Karena itu `Amru kemudian menghadap Rasulullah Saw dan berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah. Kaumku mencegahku pergi berperang bersama Tuan. Demi Allah, aku ingin menginjak surga dengan kakiku yang pincang ini."
"Engkau dimaafkan. Berperang tidak wajib atas dirimu." Kata Nabi mengingatkan.
"Aku tahu itu, wahai Rasulullah. Tetapi aku ingin berangkat ke sana." Kata `Amru tetap berkeras.
Melihat semangat yang begitu kuat, Rasulullah kemudian bersabda kepada kaum `Amru: "Biarlah dia pergi. Semoga Allah menganugerahkan kesyahidan kepadanya."
Dengan terpincang-pincang `Amru akhirnya ikut juga berperang di barisan depan bersama seorang anaknya. Mereka berperang dengan gagah berani, seakan-akan berteriak: "Aku mendambakan surga, aku mendambakan mati: sampai akhirnya ajal menemui mereka.
Setelah perang usai, kaum wanita yang ikut ke medan perang semuanya pulang. Di antara mereka adalah "Aisyah. Di tengah perjalanan pulang itu `Aisyah melihat Hindun, istri `Amru bin Jamuh sedang menuntun unta ke arah Madinah. `Aisyah bertanya: "Bagaimana beritanya?"
"Baik-baik , Rasulullah selamat Musibah yang ada ringan-ringan saja. Sedang orang-orang kafir pulang dengan kemarahan, "jawab Hindun.
"Mayat siapakah di atas unta itu?"
"Saudaraku, anakku dan suamiku."
"Akan dibawa ke mana?"
"Akan dikubur di Madinah."
Setelah itu Hindun melanjutkan perjalanan sambil menuntun untanya ke arah Madinah. Namun untanya berjalan terseot-seot lalu merebah.
"Barangkali terlalu berat," kata `Aisyah.
"Tidak. Unta ini kuat sekali. Mungkin ada sebab lain." Jawab Hindun.
Ia kemudian memukul unta tersebut sampai berdiri dan berjalan kembali, namun binatang itu berjalan dengan cepat ke arah Uhud dan lagi-lagi merebah ketika di belokkan ke arah Madinah. Menyaksikan pemandangan aneh itu, Hindun kemudian menghadap kepada Rasulullah dan menyampaikan peristiwa yang dialaminya: "Hai Rasulullah. Jasad saudaraku, anakku dan suamiku akan kubawa dengan unta ini untuk dikuburkan di Madinah. Tapi binatang ini tak mau berjalan bahkan berbalik ke Uhud dengan cepat."
Rasulullah berkata kepada Hindun: "Sungguh unta ini sangat kuat. Apakah suamimu tidak berkata apa-apa ketika hendak ke Uhud?"
"Benar ya Rasulullah. Ketika hendak berangkat dia menghadap ke kiblat dan berdoa: "Ya Allah, janganlah Engkau kembalikan aku ke keluargaku dan limpahkanlah kepadaku kesyahidan."
"Karena itulah unta ini tidak mau berangkat ke Medinah. Allah SWT tidak mau mengembalikan jasad ini ke Madinah" kata beliau lagi.
"Sesungguhnya diantara kamu sekalian ada orang-orang jika berdoa kepada Allah benar-benar dikabulkan. Diantara mereka itu adalah suamimu, `Amru bin Jumuh," sambung Nabi.
Setelah itu Rasulullah memerintahkan agar ketiga jasad itu dikuburkan di Uhud. Selanjutnya beliau berkata kepada Hindun: "Mereka akan bertemu di surga. `Amru bin Jumuh, suamimu; Khulad, anakmu; dan Abdullah, saudaramu."
"Ya Rasulullah. Doakan aku agar Allah mengumpulkan aku bersama mereka,: kata Hindun memohon kepada Nabi.
Doa itu keluar dari mulut `Amru bin Jamuh, ketika ia bersiap-siap mengenakan baju perang dan bermaksud berangkat bersama kaum Muslimin ke medan Uhud. Ini adalah kali pertama bagi `Amru terjun ke medan perang, karena dia kakinya pincang. Di dalam Al-Quran disebutkan: "Tiada dosa atas orang-orang buta, atas orang-orang pincang dan atas orang sakit untuk tidak ikut berperang." (Qs Al-Fath:17)
Karena kepincangannya itu maka `Amru tidak wajib ikut berperang, di samping keempat anaknya telah pergi ke medan perang. Tidak seorangpun menduga `Amru dengan keadaannya yang seperti itu akan memanggul senjata dan bergabung dengan kaum Muslimin lainnya untuk berperang.
Sebenarnya, kaumnya telah mencegah dia dengan mengatakan: "Sadarilah hai `Amru, bahwa engkau pincang. Tak usahlah ikut berperang bersama Nabi saw."
Namun `Amru menjawab: "Mereka semua pergi ke surga, apakah aku harus duduk-duduk bersama kalian?"
Meski `Amru berkeras, kaumnya tetap mencegahnya pergi ke medan perang. Karena itu `Amru kemudian menghadap Rasulullah Saw dan berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah. Kaumku mencegahku pergi berperang bersama Tuan. Demi Allah, aku ingin menginjak surga dengan kakiku yang pincang ini."
"Engkau dimaafkan. Berperang tidak wajib atas dirimu." Kata Nabi mengingatkan.
"Aku tahu itu, wahai Rasulullah. Tetapi aku ingin berangkat ke sana." Kata `Amru tetap berkeras.
Melihat semangat yang begitu kuat, Rasulullah kemudian bersabda kepada kaum `Amru: "Biarlah dia pergi. Semoga Allah menganugerahkan kesyahidan kepadanya."
Dengan terpincang-pincang `Amru akhirnya ikut juga berperang di barisan depan bersama seorang anaknya. Mereka berperang dengan gagah berani, seakan-akan berteriak: "Aku mendambakan surga, aku mendambakan mati: sampai akhirnya ajal menemui mereka.
Setelah perang usai, kaum wanita yang ikut ke medan perang semuanya pulang. Di antara mereka adalah "Aisyah. Di tengah perjalanan pulang itu `Aisyah melihat Hindun, istri `Amru bin Jamuh sedang menuntun unta ke arah Madinah. `Aisyah bertanya: "Bagaimana beritanya?"
"Baik-baik , Rasulullah selamat Musibah yang ada ringan-ringan saja. Sedang orang-orang kafir pulang dengan kemarahan, "jawab Hindun.
"Mayat siapakah di atas unta itu?"
"Saudaraku, anakku dan suamiku."
"Akan dibawa ke mana?"
"Akan dikubur di Madinah."
Setelah itu Hindun melanjutkan perjalanan sambil menuntun untanya ke arah Madinah. Namun untanya berjalan terseot-seot lalu merebah.
"Barangkali terlalu berat," kata `Aisyah.
"Tidak. Unta ini kuat sekali. Mungkin ada sebab lain." Jawab Hindun.
Ia kemudian memukul unta tersebut sampai berdiri dan berjalan kembali, namun binatang itu berjalan dengan cepat ke arah Uhud dan lagi-lagi merebah ketika di belokkan ke arah Madinah. Menyaksikan pemandangan aneh itu, Hindun kemudian menghadap kepada Rasulullah dan menyampaikan peristiwa yang dialaminya: "Hai Rasulullah. Jasad saudaraku, anakku dan suamiku akan kubawa dengan unta ini untuk dikuburkan di Madinah. Tapi binatang ini tak mau berjalan bahkan berbalik ke Uhud dengan cepat."
Rasulullah berkata kepada Hindun: "Sungguh unta ini sangat kuat. Apakah suamimu tidak berkata apa-apa ketika hendak ke Uhud?"
"Benar ya Rasulullah. Ketika hendak berangkat dia menghadap ke kiblat dan berdoa: "Ya Allah, janganlah Engkau kembalikan aku ke keluargaku dan limpahkanlah kepadaku kesyahidan."
"Karena itulah unta ini tidak mau berangkat ke Medinah. Allah SWT tidak mau mengembalikan jasad ini ke Madinah" kata beliau lagi.
"Sesungguhnya diantara kamu sekalian ada orang-orang jika berdoa kepada Allah benar-benar dikabulkan. Diantara mereka itu adalah suamimu, `Amru bin Jumuh," sambung Nabi.
Setelah itu Rasulullah memerintahkan agar ketiga jasad itu dikuburkan di Uhud. Selanjutnya beliau berkata kepada Hindun: "Mereka akan bertemu di surga. `Amru bin Jumuh, suamimu; Khulad, anakmu; dan Abdullah, saudaramu."
"Ya Rasulullah. Doakan aku agar Allah mengumpulkan aku bersama mereka,: kata Hindun memohon kepada Nabi.
KULTUM YANG BERJUDUL "BERTAQWALAH"
Untuk mengawali jumpa kita pada saat ini, marilah kita
menyanjungkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah SWT. Karena dengan
limpahan rahmat dan hidayahnyalah sampai saat ini kita masih ditaqdirkan oleh Allah menjadi
orang yang beriman dan Islam, mudah mudahan nikmat iman dan islam ini dapat
kita miliki sampai akhir hayat kita.
Shalawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada nabi Muhammad saw. Beliaulah yang memperjuangkan Islam
sampai ke penjuru dunia sehingga kita bisa membedakan mana yang hak dan yang batil dan masih menjadi
muslim dengan hidayah Allah swt.
Tak lupa kepada saudara protocol
saya ucapkan rasa terima kasih yang amat
dalam sehingga saya berkesempatan untuk menyampaikan isi pidato saya ini
Taqwa adalah sebuah kata yang sudah
taka sing lagi, pendek kalimatnya tetapi mempunyai arti yang sangat luas, semua
orang berbicara taqwa dari kanak kanak sampai kakek kakek dari tk sampai
perguruan tinggi, seluruhnya berbicara taqwa. Bahkan bahkan disetiap acara
pelantikan pelantikan disitu kita dengar taqwa taqwa dan taqwa, karena
seringnya diucapkan sampai sampai mengalami pergeseran arti, padahal para ulama
mendefinisikan yaitu:
امتثال الاوامر واجتناب النواهي
Melaksanakan
perintahnya dan menjauhi larangannya
Saudara saudara kaum muslimin
Rahimakumullah!
Kita sebagai muslim marilah kita
bertaqwa kepada Allah agar kita mendapatkan rahmat dan maghfirah dari Allah
derajat taqwa ini hanya bias dimiliki dan diperintahkan hanya kepada orang
orang yang beriman kepada Allah
يا ايها الذين امنوا اتقوا الله حق
تقاته ولا تموتن الا و انتم مسلمون
Hai orang orang yang beriman
bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah dengan sebenar benarnya taqwa dan
janganlah kalian semua mati keculi dalam keadaan islam (Qs. Al imron 102).
Kita sebagai muslimin harus
konsisten dengan taqwa itu kapan dan dimanapun kita berada disitu kita harus
bertaqwa, jangan taqwa waktu di masjid atau di rumah saja, tetapi taqwa harus
menjadi milik kita selama hayat masih dikandung badan.
Di kantor bertaqwa, di pasar
bertaqwa, di kebun bertaqwa jangan sampai keluar dari masjid taqwanya hilang
kalau saya keluar masjid bawa taqwa, saya tidak akan gosib, kalau ke kantor saya bawa taqwa
saya tidak akan korupsi karena taqwa ditunda di masjid dan rumah sehingga
kemaksiatan merajalela di mana mana.
Saudara saudaraku kaum muslimin
rahimakumullah
Sekarang timbul pertanyaan apa sih
tanda tanda orang yang bertaqwa itu? Mari kita lihat dalam surat Al Baqarah ayat 3-4:
1.
Yaitu orang orang yang percaya
kepada hal hal yang ghoib percaya adanya surga dan neraka percaya adanya jin
dan syetan percaya bahwa setan jin itu ada
2.
Orang orang yang mendirikan sholat,
kenapa disini dijumpai kata kata mendirikan? Karena yang dimaksud dengan
mendirikan yaitu: menjalankan secara berkesinambungan dan terus menerus, serta
realitakan pelajaran pelajaran yang dapat diambil dari sholat itu dalam
kehidupan sehari hari contoh: dalam
sholat kita mengucapkan: hanya allah yang maha besar selain Allah semuanya
kecil, kembali ke masyarakat sombongnya hilang.
3.
Menginfaqkan sebagian hartanya yang
Allah berikan kepadanya membelanjakan di jalan Allah
4.
Yaitu orang orang yang percaya
terhadap apa apa yang diturunka kepada nabi Muhammad dan percaya terhadap apa
apa yang diturunkan sebelum nabi Muhammad yaitu kitab kitab yang diturunkan
kepada nabi nadi sebelum beliau.
Seperti begini ini kita percaya bahwa soekarno adalah oresiden pertama
RI percaya sekedar percaya tetapi tidak wajib mengikutinya karena masanya telah
lewat. Sekarang masa reformasi jadi yang diikuti sekarang adalah masa reformasi
jadi yang wajib diikuti adalah era reformasi ini dan sekarang bukan masa taurat
dan injil maka teurat dan injil tidak wajib kita ikuti tetapi yang wajib kita
ikuti adalah al quran karena akan terus berlaku sampai akhir zaman
5.
Orang orang yang percaya dan yakin
akan adanya akhirat, saya juga percaya akan adanya akhirat percaya bukan
sekedar percaya, yang buta akan semakin buta tetapi percaya yang membiaskan
dalam kehidupan sehari harinya
Orang yang percaya akhirat itu jalannya
tidah angkuh orang yang percaya akhirat itu ngomongnya enggak asal ngomong tetapi
mereka yang percaya akhirat itu hidupnya atau gayanya betul betul di
pertimbangkan.
Saudara saudaraku kaum muslimin Rahimakumullah...
inilah
yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini terima kasih atas segala
perhatiannya.
السّلام عليكم ورحمة الله وبر كا تة KULTUM TENTANG" KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR'AN"
Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." Muttafaqun `Alaihi.Merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan Al Qur`an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak. Membaca Al Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengannya, dan untuk mengairahkan serta menghidupkan kembali kegairahan kita dalam membaca Al Qur`an, kami sampaikan beberapa keutamaan membaca Al Qur`an sebagai berikut :
1. Manusia yang terbaik.
Dari `Utsman bin `Affan, dari Nabi bersabda : "Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya." H.R. Bukhari.
2. Dikumpulkan bersama para Malaikat.
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda : "Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." Muttafaqun `Alaihi.
3. Sebagai syafa`at di Hari Kiamat.
Dari Abu Umamah Al Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda : "Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya)." H.R. Muslim.
4. Kenikmatan tiada tara
Dari Ibnu `Umar t, dari Nabi bersabda : "Tidak boleh seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal; (Pertama) seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia mengimplementasikan (melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka dia infakkan sepanjang hari dan malam." Muttafaqun `Alaihi.
5. Ladang pahala.
Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata, Rasulullah e : "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." H.R. At Tirmidzi dan berkata : "Hadits hasan shahih".
6. Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota surga
Dari Muadz bin Anas t, bahwa Rasulullah e bersabda : "Barangsiapa yang membaca Al Qur`an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari Kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti ini. " H.R. Abu Daud.
KEMBALI KEPADA AL QUR`AN
Bukti empirik di lapangan terlihat dengan sangat jelas bahwa kaum muslimin pada saat ini telah jauh dari Al Qur`an Al Karim yang merupakan petunjuknya dalam mengarungi bahtera kehidupannya (The Way of Life). Firman Allah I :
Berkatalah Rasul:"Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur'an ini sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS. 25:30)
Dan mereka (para musuh Islam) berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin secara personal maupun kelompok dari sumber utama kekuatannya yaitu Al Qur`an Al Karim. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Al Qur`an Al Karim mengenai target rahasia mereka dalam memerangi kaum muslimin dalam firman-Nya :
Dan orang-orang yang kafir berkata:"Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka). (QS. 41:26)
Jal Daston selaku perdana menteri Inggris mengemukakan : "Selagi Al Qur`an masih di tangan umat Islam, Eropa tidak akan dapat mengusai negara-negara Timur." (Lihat buku "Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad Modern" oleh Nabil Bin Abdurrahman Al Mahisy / 13).
Jauhnya umat terhadap Al Qur`an Al Karim merupakan suatu masalah besar yang sangat fundamental dalam tubuh kaum muslimin. Perkara untuk mempedomi petunjuk Allah I melalui kitab-Nya, bukan sekedar perbuatan sunnah atau suatu pilihan. Firman Allah I :
Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (QS. 33:36)
Tegasnya, menjadikan kitab Allah Subhanahu wa Ta`ala sebagai sumber petunjuk satu-satunya dalam kehidupan dan mengembalikan segala masalah hanya kepada-Nya merupakan suatu keharusan oleh setiap diri kita. Kita sama-sama bersepakat bahwa dalam menanggulangi masalah kerusakan sebuah pesawat terbang, kita harus memanggil seorang insinyur yang membuat pesawat itu, dan kita sama-sama bersepakat bahwa seorang pilot yang akan mengoperasionalkan suatu pesawat terbang harus mengikuti buku petunjuk oprasional pesawat yang dikeluarkan dari perusahaan yang memproduksinya. Tetapi mengapa kita tidak mau menerapkan prinsip ini dalam diri kita sendiri. Allah I lah yang menciptakan kita dan hanya petunjuk-Nya yang benar. Sedang kita mengetahui bahwa pegangan yang mantap dan pengarahan yang benar hanyalah :
Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". (QS. 2:120)
Ringkas dan tegas. Petunjuk Allah I itulah petunjuk. Selain dari itu bukan petunjuk. Tidak bertele-tele, tidak ada helah, tidak dapat ditukar. Rasulullah e bersabda :
"Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (Al Qur`an) ini dan menghinakan yang lain dengannya pula." H.R. Muslim.
Karena itu jangan sampai kita mengikuti hawa nafsu mereka yang menyimpang dari garis yang tegas ini :
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. 2:120)
Ringkasnya, ketika umat Islam telah jauh dari Kitabullah, maka musibah dan malapetaka serta segala jenis penyakit hati akan datang silih berganti, sebagaimana yang saat ini kita lihat sendiri secara kasat mata.
Kita berdoa kepada Allah I, semoga Dia I mengerakkan hati dan memudahkan langkah kita dan umat Islam lainnya untuk kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Nabinya e sehingga menjadi umat yang terbaik sebagaimana firman-Nya I :
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. 3:110)
KULTUM TENTANG REMAJA
PERAN & TANGGUNG JAWAB PEMUDA
Berbicara tentang generasi muda, sering kali kita
mendapatkan dalam banyak artikel (tulisan) bahkan kita sendiri menyaksikan
peran partisipasi pemuda yang sangatlah besar dan berarti dalam membangun,
menyumbangkan, dan mendukung perkembangan bangsa mereka adalah harapan harapan
bangsa yang akan berjuang demi masa depan bangsa, mereka adalah harapan bangsa
yang akan berjuang demi masa depan yang lebih cerah, demikian juga, mereka
dalam waktu yang sama merupakan harapan islam di hari esok yang akan
mempertahankan undang undang islam dan melindunginya dari gaya hidup barat yang
merusak, yang akan menjadi peminpin pada masa selanjutnya sebagaimana sering
diteriakkan: “sosok pemuda sekarang ini adalah sosok pemimpin masa depan terlihat
dari pemuda seperti tadi.
Pernyataan ini mendorong kita untuk memperhatikan
eksistensi pemuda di masa yang akan datang, karena dengan melihat semua fakta
kita sadar, betapa pentingnya peran pemuda untuk masa depan suatu bangsa,
pemuda dianggap melambangkan semangat yang tidak pernah redup, pemuda dianggap
melambangkan keberanian yang tidak pernah luntur dan pemuda dianggap
melambangkan kekuatan yang tidak pernah luntur.
Hadirin sebangsa setanah air yg saya
cintai..
Karena itulah agama kita menganjurkan agar menjadi
seorang pemimpin islam yang fleksibel bagi masyarakat yang akhirnya harus
mempersembahkan sumbangan bagi masyarakat islam secara luas.
Ironisnya di era yang canggih ini kita menyaksikan
perbuatan kaum muda yang selalu bertentangan dengan hukum hukum islam bahkan
sengaja menghindari hokum islam itu sendiri dasn mengikuti kebudayaan barat,
kita tidak dapat membayangkan dan menggambarkan apa yang akan terjadi di masa
yang akan datang jika mayoritas kaum pemuda tidak memperdulikan tanggungjawabnya
kita harus sadar, majunya bangsa dan Negara bergantung kepada kita.
ان في يد الشبان اكر الامة وفي اقدامها
حياتها
Saudara saudaraku sekalian!
Yang terakhir namun tak kurang pentingnya, saya
mengajak saudara saudara untuk mempersiapkan generasi muda yang mampu
menggantikan generasi tua di masa depan. Juga saya berharap kepada kaum
muslimin sekalian dimanapun mereka berada agar selalu beramar ma’ruf nahi
munkar, dan tidak lupa mari kita kembangkan skill dan potensi kita untuk
mrnggapai masa sdepan yang lebih cemerlang
Sebagai ungkapan terakhir saya ucapkan terima kasih
atas segala perhatian dan memohon maaf atas segala kekurangan
Nah sobat mungkin itu saja postingan kali ini semoga bermanfaat dan jangan lupa beri komentarnya serta kunjungi terus DOWNLOAD MP3 GRATIS.
ada yang lain?? khusus remaja? butuh ...
ReplyDeletemakasih, sangat bermanfaat
ReplyDeleteYg bertema kesehatan ada gak
ReplyDeleteBanyak yang masih kurang itu ka mukodimahnya? Mohon refisi.
ReplyDelete